Minggu, 13 Mei 2012

Menjadi Guru Matematika yang disukai Siswa



Sebagai seorang guru, manakah yang anda inginkan disukai siswa, ditakuti siswa, atau malah dibenci siswa. Pilihan ada pada diri anda sendiri, apalagi kalau anda seorang guru matematika. Menjadi guru matematika agar tidak dibenci siswa? Itu sesuatu yang perlu dicurigai kayaknya yah. Hampir semua guru matematika dibenci siswa karena berbagai alasan, diantaranya penampilan, model pembelajarannya (akting di depan siswa), dan semacamnya. Memang tidak semuanya guru matematika dibenci siswa, ada juga guru matematika justru disayang dan dielu-elukan siswanya. Lalu bagaimana kiat-kiatnya? Ini ada beberapa hal yang sudah saya lakukan berdasarkan pengalaman dan pengamatan, semoga kita bisa melakukan dan mengambil pelajarannya.  Berikut ini tips-nya :

  1. Guru ibarat penjual obat harus pandai-pandai “menarik perhatian” calon pembeli obat (siswa). Usahakan tidak monoton memperbincangkan masalah materi, namun juga masalah disekitar kita, juga selingi dengan guyonan yang positif agar siswa tidak merasa tertekan oleh sulitnya materi pelajaran.
  2. Guru merupakan “aktor/aktris” yang harus tampil sebaik mungkin di depan kelas agar penonton senang dan selalu menunggu aksinya, dalam film diibaratkan Bintangnya
  3. Guru ibarat pelawak, harus pandai membuat suasana penonton senantiasa tertawa sumringah, jika pelawak itu tidak tampil, maka penonton selalu menunggu-nunggu dan ingin sekali menyaksikan aksi kocaknya, tentunya dalam batas-batas kewajaran dan situasi yang sesuai.
  4. Guru ibarat seorang ibu yang menggendong bayinya/anak kecil, kemanapun dan apa saja yang diminta, dimaui anak berusaha untuk memenuhinya. Mampu memahami keinginan anaknya, dan selalu menunjukkan rasa kasih sayangnya.
  5. Jika ada siswa yang ramai, usil, dan suka membuat gaduh jangan dianggap anak itu nakal, anggap saja siswa tsb “kelebihan energi”, tinggal gurunya pandai-pandailah mengarahkan ke hal yang fokus/baik, yaitu KBM-nya, misalkan dengan meminta seluruh siswa memperhatikan “oknum” siswa tsb, dia pasti akan malu sendiri.
  6. Janganlah cepat memarahi siwa kita dari pada memujinya. Jadi cepat-cepatlah dan seringlah memuji kita, baik dia mampu atau belum mampu mengerjakan soal. Jika belum mampu mengerjakan soal, cobalah kasih pertanyaan bimbingan (pertanyaan yang mengarah ke jawaban), sehingga siswa tidak merasa malu meskipun dia tahu jika belum bisa, tetapi justru yang diharapkan siswa yan belum bisa itu adalah bimbingan guru, bukan marahnya. HINDARI MARAH sebisa mungkin.
  7. Jika terpaksa harus marah, segera meminta ma’af dan menjelaskan alasannya kenapa guru harus marah agar siswa lebih memahaminya.
  8. Kenali gaya/model masing-masing anak dan jangan menyamaratakan.
  9. Cobalah sering memberi hadiah (baik itu verbal/pujian maupun nonverbal). Contoh nonverbal : menepuk pundak karena anak mampu menyelesaikan tugasnya.
  10. Akan lebih bagus lagi guru sering memberi motivasi berupa benda meskipun kecil/murah harganya atau cash-money misalnya. Ini akan memotivasi anak dan meningkatkan antusias anak.
  11. Berilah hadiah tertentu kepada siswa yang mendapatkan nilai paling bagus, atau sesuai target guru yang ditetapkan sebelumnya.
  12. Jika ada anak yang “bodoh” cobalah didekati, diajak curhat.
  13. Jangan melukai anggota badan siswa (ini prinsip), kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. 

kalo tips dari saya:
  1. Dekat dengan siswa, dalam artian selain menjadi seorang guru kita juga menjadi temannya.
  2. Adakan games sesekali, jam pelajaran jangan hanya diisi dengan  materi hanya karena tuntutan silabus, kita juga bisa memberikan games misalnya seperti cepat tepat di kelas, atau main presiden2an yang kalah kena hukum, biarkan siswa itu sendiri yang menentukan hukumannya.
  3. Jangan pernah memarahi siswa, anak2 apalagi tingkat SD dan SMP memang wajar masih kekanak2an, memarahinya pun tidak ada gunanya. Sebaiknya siswa bermasalah tersebut dipanggil secara pribadi dan diberi pengertian dengan halus.
  4. Untuk anak2 yang bermasalah perlakukan mereka dengan cara lain, mereka itu hanya meminta perhatian. Sesekali anak2 seperti ini kita suruh untuk menghapus papan tulis, memimpin salam, menuliskan rumus ataupun materi di papan tulis, dsb. Alihkan energi "ribut" mereka untuk membantu anda di kelas.
  5. Sering2lah memberi nilai, guru jangan malas memberikan tugas, walaupun itu hanya latihan atau PR dengan 2 soal. Nilai yang kita berikan itu merupakan simbol agar anak tersebut menjadi rajin mengerjakan tugas dan mengumpulkan nilai. Kalaupun ada siswa yang mengeluh bosan karena tugas melulu, bisa diselingi dengan permainan tadi pada poin kedua.
  6. Cara yang paling ampuh untuk "mencambuk" siswa adalah dengan nilai raport, kalau anda sudah putus asa dengan siswa yang "luar biasa" berilah siswa tersebut nilai raport yang memang pantas untuk siswa tersebut jangan pernah ditambahi sedikitpun. Kemungkinan mereka memang tidak suka dan lemah dengan matematika, tapi lihatlah kelebihan lain dari siswa itu.
  7. Guru yang baik itu adalah guru  yang disukai semua siswa :)

Article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...